Jumat, 21 September 2018

PENGHIANAT! (Cerpen)


Jalan hidup tidak selalu bakal mulus, janji - janji tidak semua orang tepati. Tapi Bobi bukan lah seperti itu. Bobi hanyalah lelaki yang selalu menjaga omongan nya. Janji adalah janji, jadi harus di tepati. Kisah Bobi dan teman - teman nya mulai saat di bangku kuliah. Bobi , Zio, Nayla, Vina, dan yang lainnya, mempersiapkan peralatan untuk ndaki, yang di adakan kampus. Alat kemping, tenda, dan benda lainnya telah siap.

Keesokan hari nya, tepat jam 09.00 pagi, kami berkumpul terlebih dahulu di kampus untuk menghitung anggota dan mengecek barang mereka kembali.

Setelah itu Bobi, Zio, Nayla, Vina, dan yang lain, berangkat ndaki bukit yang sangat tinggi. Hari mulai gelap, tak ada satu pun cahaya untuk menerangi hutan. Saat ingin menyalakan senter, tiba - tiba senter mati, dan tidak bisa di nyalakan lagi. Kami pun mulai ketakutan, tapi Bobi sebagai pemimpin, harus tetap terlihat berani di depan mereka. "Ayo teman - teman, kita harus tetap berjalan. Gak usah panik, kita tetap harus tiba di atas tepat waktu." Kata Bobi. Teman - temannya mulai bersemangat, mereka pun melanjutkan perjalanan.


Di tengah - tengah kelamnya malam, Nayla mulai kelelahan. "Istirahat dulu yok! Capek banget nih." Ungkap Nayla yang sangat merasa kelelahan. Zio tidak mau dan membantah Nayla. "What? Istirahat? Perjalanan kita masih jauh!" Ungkap Zio dengan sangat kesal. Bobi mencoba untuk menenangkang mereka "Udahlah, istirahat sebentar apa salahnya!" Ungkap Bobi. Zio menunjuk Bobi dan berkata "You sama perempuan baik banget, sama i, you cuek. Oke, no problem, i jalan sendiri. ada yang mau ikut?" 

Mereka pun berpisah, Zio dan yang lainnya berjalan menuju puncak bukit. Sedangkan Bobi, Nayla, Vina, beristirahat terlebih dahulu. Zio bingung harus kemana, dia terus berjalan bersama temannya, di tengah perjalanan, dia jatuh ke jurang, karena di dorong temannya yang bernama Dodi. Zio berteriak terus - menerus meminta tolong, Dodi dan teman lainnya yang bersama Zio tidak ingin menolong Zio, mereka hanya tertawa terbahak - bahak. Zio terus berteriak, dan akhirnya Bobi, Nayla, Vina mendengarnya.
 
Bobi, Nayla, Vina, menuju sumber suara, di lokasi Zio terjatuh. Setiba di lokasi, Bobi menolong Zio, tapi Zio tidak ingin di tolong Bobi. "Masih untung mau di tolong. Dasar bego!" Ungkap Vina dengan judes. Nayla mencoba untuk menenangkan "Udah ah, dia kan teman kita." Dan Bobi menolong Zio, dan Zio tidak ada sedikitpun kata yang di ungkap kan nya. Zio lansung berkegas pergi mencari Dodi.
Setelah Zio menemukan Dodi, Zio lansung menghajar Dodi. Teman - teman Dodi hanya menyaksikan, dan memberi semangat untuk Dodi. Bobi datang dan lansung memisahkan mereka. Namun, saat Bobi memisahkan mereka, Bobi terkena pukulan dari Zio, dan mereka pun baru berhenti berkelahi.

Nayla tidak sanggup lagi menahan emosi, dan dia bekata dengan tegas “Puas kalian? Sekarang kalian maunya apa? Kalian tau nggak tujuan kita di sini apa? Apa kalian lupa?” Mereka semua terdiam dan menundukan kepala, karena mereka tidak menyangka kalau Nayla bisa semarah itu.Vina tertawa terbahak – bahak, dan semua heran kenapa Vina tertawa. “Hebat, hebat, Di tengah hutan, dan gak ada cahaya satu pun, kalian masih bisa bersama.” Bobi heran, dan bertanya “Maksudnya?” Vina kembali tertawa dan bertepuk tangan “Kalian ingat senter kalian mati? Itu karena gua yang mengganti baterai nya! Semua itu gua lakukan karena gua benci kalian! Kalian hanya mementingkan diri sendiri, kalian nggak ada yang peduli sama gua!” Ungkap Vina. Zio heran dan berkata “What?” Perdebatan pun terus berlanjut, lalu Vina meninggalkan mereka dan berkata “Bye, siap – siap kalian jadi santapan hewa buas.” Suara srigala pun mulai terdengar, dan semuanya mulai panik ketakutan. Teriakan Vina terdengar sangat kencang, lalu Bobi dan yang lainnya menuju suara itu, tapi Zio tidak mau menolong penghianat itu. Karena ketakutan, Zio pun mengikuti Bobi untuk menolong Vina.Saat Bobi dan yang lainnya tiba di lokasi, Vina lansung memeluk Bobi dan Vina terlihat sangat ketakutan. Lalu Vina meminta maaf dengan berlimpah air mata. Vina sangat menyesal atas semua yang di lakukannya, dan dia sadar teman – temannya sangat peduli sama dia.
This entry was posted in

0 comentários:

Posting Komentar